Mengenal Stunting: Gejala, Penyebab, Pencegahan

You are currently viewing Mengenal Stunting: Gejala, Penyebab, Pencegahan

Mengenal Stunting: Gejala, Penyebab, Pencegahan – Stunting adalah masalah kesehatan serius yang terjadi pada anak akibat kekurangan gizi kronis dalam jangka panjang. Ini menyebabkan terhambatnya pertumbuhan fisik dan perkembangan otak anak, khususnya pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

Prevalensi stunting di Indonesia masih menjadi perhatian besar. Menurut Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021, angka stunting nasional masih berada di angka 24,8 persen. Artinya, hampir seperempat anak balita di Indonesia mengalami gangguan pertumbuhan ini.

Penyebab Stunting

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan stunting, yaitu:

  • Gizi Ibu Hamil: Asupan nutrisi ibu hamil yang tidak adekuat dapat mempengaruhi pertumbuhan janin.
  • Sanitasi dan Air Bersih: Kurangnya akses sanitasi dan air bersih dapat meningkatkan risiko infeksi pada anak, yang berakibat tergangguangnya penyerapan nutrisi.
  • ASI Eksklusif: Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan sangat penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan optimal anak.
  • Pola Asuh: Kurangnya pengetahuan orang tua tentang pentingnya gizi seimbang dan stimulasi kognitif pada anak balita dapat menyebabkan stunting.

Gejala Stunting

Deteksi dini stunting pada anak balita sangat penting.  Meskipun terkadang tidak terlihat secara kasat mata, berikut beberapa gejala yang perlu diwaspadai:

  • Pertumbuhan tinggi badan terhambat: Anak terlihat lebih pendek dibandingkan teman seusianya.
  • Berat badan kurang: Berat badan anak berada di bawah grafik pertumbuhan sesuai usianya.
  • Proporsi tubuh tidak seimbang: Kepala terlihat lebih besar dibandingkan tubuhnya.
  • Gangguan perkembangan: Anak terlihat kurang aktif dan mengalami keterlambatan dalam pencapaian kemampuan motorik dan kognitif.
  • Sering sakit: Anak mudah terserang penyakit karena daya tahan tubuh yang lemah.

Dampak Stunting

Stunting tidak hanya berdampak pada tinggi badan anak yang terhambat, tetapi juga menimbulkan konsekuensi jangka panjang yang serius. Akibat kekurangan gizi kronis, perkembangan otak anak terganggu sehingga berpotensi mengalami kesulitan belajar, menurunnya daya tahan tubuh, dan meningkatkan risiko penyakit kronis seperti diabetes dan jantung di masa depan.

Tantangan Penanggulangan Stunting

Penanggulangan stunting membutuhkan kerjasama lintas sektor. Beberapa tantangan yang dihadapi antara lain:

  • Keterbatasan Akses Pelayanan Kesehatan: Tidak meratanya akses ke fasilitas kesehatan, khususnya di daerah terpencil, dapat menghambat deteksi dini dan penanganan stunting.
  • Kurangnya Edukasi: Masih banyak masyarakat yang belum memahami pentingnya pencegahan stunting dan pola asuh yang baik untuk anak.
  • Keterbatasan Pangan Bergizi: Keterbatasan akses dan keterjangkauan pangan bergizi dapat mempengaruhi asupan nutrisi anak.
  • Kemiskinan: Faktor ekonomi yang sulit kerap memaksa keluarga untuk mengutamakan kebutuhan lain di atas pemenuhan gizi seimbang bagi anak.

Pencegahan Stunting

Pencegahan stunting harus dilakukan secara holistik, mulai dari sebelum kehamilan hingga anak berusia 2 tahun. Berikut beberapa upaya yang dapat dilakukan:

  • Optimalisasi Kesehatan Ibu dan Anak: Pemberian makanan bergizi seimbang pada ibu hamil dan menyusui, pemantauan tumbuh kembang anak balita secara rutin di posyandu, serta imunisasi lengkap.
  • Sanitasi dan Air Bersih: Peningkatan akses sanitasi dan air bersih untuk memutus rantai infeksi.
  • Peningkatan Edukasi Masyarakat: Edukasi tentang pentingnya gizi seimbang, pola asuh yang baik, dan deteksi dini stunting.
  • Ketersediaan Pangan Bergizi: Peningkatan produksi dan distribusi pangan bergizi agar mudah dijangkau masyarakat.
  • Jaminan Sosial: Diberikannya jaminan kesehatan dan bantuan sosial bagi keluarga prasejahtera untuk memastikan pemenuhan kebutuhan gizi ibu hamil dan anak balita.

Sampoerna Foundation: Menuju Generasi Indonesia yang Lebih Sehat

Sampoerna Foundation percaya bahwa pendidikan adalah kunci untuk memutus rantai kemiskinan dan meningkatkan kualitas hidup. Namun, stunting menjadi salah satu penghambat  anak-anak dari keluarga prasejahtera untuk mengenyam pendidikan.

Melalui program-program yang berfokus pada pendidikan, Putera Sampoerna Foundation turut berkontribusi dalam upaya pencegahan stunting di Indonesia. Kami mendukung inisiatif pemberian edukasi kepada masyarakat yang membutuhkan untuk tujuan memajukan Indonesia.

Cek tautan link berikut ini untuk informasi lebih lanjut mengenai cara mendukun program peningkatan pendidikan bersama kami: https://www.sampoernafoundation.org/id/bagaimana-melibatkan/