7 Strategi Pembelajaran Inovatif untuk Kelas yang Lebih Menarik

Aug 02, 2024 by Admin

Strategi pembelajaran inovatif merupakan langkah realisasi inovasi pendidikan yang modern. Salah satu aspek penting dalam pembelajaran inovatif yaitu lebih menekankan pada penyampaian materi yang menyenangkan kepada siswa, demi terciptanya motivasi dan minat belajar siswa yang maksimal. 

Mulai dari strategi scientific hingga project-based learning, seorang guru perlu melakukan inovasi pembelajaran untuk menghadirkan lingkungan belajar yang dinamis dan mendukung perkembangan pendidikan siswa secara holistik. Demi mengetahui upaya pembelajaran inovatif yang menyeluruh, simak artikel berikut!

Pengertian Strategi Pembelajaran Inovatif

Secara umum, upaya pembelajaran inovatif adalah metode pembelajaran yang menggunakan pendekatan kolaboratif dan teknologi terbaru. Demi menghadirkan proses kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien. 

Jenis pembelajaran ini sering kali melibatkan proyek interaktif, seperti permainan dan simulasi yang edukatif. Berbeda dengan konsep tradisional yang instruktif, pembelajaran inovatif lebih berpusat pada siswa, dan guru berperan sebagai fasilitator dan pengarah pendidikan yang utama. 

Adapun, ciri-ciri dari upaya pembelajaran inovatif adalah sebagai berikut. 

  1. Prosedur pembelajaran yang sistematis untuk memodifikasi perilaku siswa. 
  2. Mempunyai standar hasil penilaian yang berupa perilaku siswa. 
  3. Penetapan lingkungan belajar yang kondusif. 
  4. Selama pembelajaran, peserta didik didorong untuk aktif. 
  5. Ada unsur pembelajaran yang baru atau diperbarui. 

Pentingnya Penerapan Strategi Pembelajaran Inovatif

Selain berhubungan dengan kualitas pendidikan modern, upaya pembelajaran inovatif juga mampu membentuk mental siswa dan suasana belajar di kelas. Tidak hanya itu, strategi tersebut mempunyai peranan penting dalam pemberian kontribusi kepada peserta didik untuk mencapai potensi belajar yang optimal. 

Oleh sebab itu, tenaga pendidik dituntut untuk kreatif dalam menyuguhkan kegiatan belajar mengajar yang menyenangkan, demi mengembangkan antusiasme siswa yang sempurna. 

Dengan menumbuhkan kemampuan berpikir kritis siswa yang mandiri, kreatif, dan inovatif, peserta didik juga dapat mengeksplorasi ide-ide yang baru, memecahkan masalah, serta mengimplementasikan ilmu pengetahuan ke dalam kehidupan nyata. 

Contoh Penerapan Strategi Pembelajaran Inovatif

Berikut contoh penerapan pembelajaran inovatif berdasarkan jenis metode belajar yang dapat guru pertimbangkan. 

1. Scientific Learning

Scientific learning atau pendekatan saintifik merupakan model pembelajaran yang mengedepankan norma-norma ilmu pengetahuan, seperti mengobservasi, merumuskan masalah, dan mengajukan hipotesis. 

Jenis metode pembelajaran ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan intelektual siswa tingkat tinggi, membentuk kapabilitas siswa dalam penyelesaian masalah secara sistematik, dan melatih siswa untuk mengkomunikasikan ide secara ilmiah. 

Contoh dari penerapan scientific learning yaitu guru menjelaskan tentang semut dan memberikan ide kepada siswa PAUD untuk membuat gambar semut dari bahan-bahan limbah yang tersedia pada lingkungan sekitar sekolah. 

2. Inquiry-Based Learning

IBL atau inquiry-based learning adalah metode pembelajaran berbasis inkuiri, yang melibatkan siswa untuk aktif bertanya dan bereksperimen secara mandiri. 

Pada umumnya, IBL mendorong siswa untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dengan cara menyelidiki, mengajukan pertanyaan, dan mencari jawaban dari masalah yang ada. 

Jenis pendidikan berbasis pertanyaan dan penyelidikan ini mampu membantu siswa untuk berpikir intuitif, objektif, dan terbuka. Tidak hanya itu, inquiry-based learning juga mampu membantu siswa menghindari cara belajar tradisional yang cenderung monoton dan kaku. 

Contoh dari pembelajaran IBL yang paling umum, yaitu guru meminta siswa untuk memecahkan masalah matematika yang kompleks melalui berbagai strategi atau menulis artikel ilmiah berdasarkan hasil penelitian.  

3. Flipped Classroom

Contoh penerapan strategi pembelajaran inovatif selanjutnya adalah flipped classroom atau pembelajaran terbalik. Strategi ini lebih mengutamakan konsep pembelajaran secara mandiri, sebelum siswa masuk kelas. 

Lebih lanjut, bahan ajar pembelajaran terbalik berupa video atau modul yang dapat siswa akses melalui platform pembelajaran online

Sebagai contoh, guru memberikan materi sekolah melalui e-book pada fitur tugas Google Classroom dan siswa melakukan presentasi untuk menyampaikan hasil diskusi kelompok secara sistematis. 

Dengan demikian, siswa dapat memahami materi dan konsep pembelajaran lebih awal, sesuai dengan instruksi guru. Kemudian, siswa dapat berdiskusi dan melakukan kegiatan kolaboratif secara bersama-sama, untuk mengembangkan pemahaman ilmu pengetahuan yang lebih menyeluruh.   

4. Problem-Based Learning

PBL atau problem-based learning adalah strategi pembelajaran inovatif yang menggunakan permasalahan aktual dalam konteks kehidupan sehari-hari sebagai objek menarik, untuk mendorong siswa belajar secara optimal.  

Pembelajaran berbasis masalah ini berpusat pada siswa, dan guru bertindak sebagai fasilitator. Maka dari itu, strategi PBL mendorong siswa untuk aktif dalam menguasai keterampilan pemecahan masalah secara kontekstual. Lebih jauh, hasil pemecahan masalah melalui strategi PBL ini dapat berupa tulisan atau presentasi. 

PBL sendiri memiliki berbagai tujuan, seperti membantu siswa dalam self-regulated learning, memberikan siswa kebebasan untuk menciptakan solusi yang cemerlang, serta memperkuat keterampilan siswa pada bidang komunikasi dan kolaborasi. 

5. Blended Learning

Berbeda dengan flipped learning, pembelajaran gabungan atau blended learning merupakan kolaborasi pembelajaran sinkronisasi, melalui interaksi tatap muka dan virtual. Dalam implementasinya, metode klasik tatap muka menekankan pada interaksi dua arah, antara guru dan siswa dalam kelas. 

Sementara itu, metode pembelajaran virtual lebih mengandalkan pemanfaatan teknologi untuk memfasilitasi proses kegiatan belajar mengajar secara daring. Tujuan penerapan blended learning dalam kelas yaitu untuk menyediakan proses pembelajaran yang fleksibel serta menghadirkan efisiensi biaya dan waktu. 

Meskipun cenderung bergantung pada teknologi, blended learning merupakan solusi pembelajaran yang cerdas pada era digital. Contoh blended learning yang paling umum terjadi pada saat ini adalah penggunaan perangkat lunak Zoom atau Google Meet untuk melakukan pembelajaran online.  

6. Discovery Learning

Discovery learning merupakan strategi pembelajaran inovatif yang mendukung siswa untuk mendapatkan pengetahuan baru secara mandiri. Strategi ini menekankan pada pengalaman serta proses pembelajaran yang eksperiensial dan interaktif, daripada hasil belajar siswa itu sendiri. 

Pada prosesnya, guru memanfaatkan cerita, permainan, atau alat bantu visual untuk menciptakan rasa ingin tahu siswa. Sementara itu, siswa dapat terlibat aktif dalam pembelajaran secara mandiri maupun berkelompok. Adapun, bentuk pembelajaran discovery learning kelompok yaitu diskusi, proyek, dan simulasi kelompok. 

Contoh penerapan strategi ini adalah penelitian lapangan untuk mengklasifikasikan makhluk hidup, eksperimen untuk memahami hukum boyle, dan eksplorasi teknik membatik secara langsung. 

7. Project-Based Learning

PBL atau project-based learning adalah strategi pembelajaran berbasis proyek faktual, yang berfokus pada pengembangan keterampilan siswa. Pada implementasinya, guru membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan komunikasi, kerja sama, dan berpikir secara kritis. 

Sementara itu, PBL menuntut siswa untuk  terlibat dalam kegiatan belajar yang aktif, kolaboratif, dan kreatif, yang berhubungan dengan materi pelajaran. Sebagai contoh, siswa belajar tentang bangunan, dengan membuat miniatur gedung dari bahan daur ulang dan membuat jadwal kegiatan dengan menggunakan teori aljabar. 

Sudah Tahu Strategi Pembelajaran Inovatif?

Pada intinya, upaya pembelajaran inovatif merupakan kunci sukses untuk mencapai keberhasilan dalam bidang pendidikan. Selain dapat mengembangkan efisiensi dan pengalaman belajar yang menarik bagi siswa, 7 strategi di atas juga mampu meningkatkan kualitas pendidikan siswa yang lebih baik. 

Meskipun demikian, pembelajaran inovatif harus sesuai dengan kebutuhan kelas, gaya belajar, dan tingkat kinerja siswa, supaya implementasi strategi tersebut dapat tepat sasaran. Oleh sebab itu, guru harus memahami karakter seluruh siswa, demi menciptakan lingkungan serta kegiatan belajar yang inovatif dan kondusif. 

Nah, untuk membantu guru mengembangkan potensi dan memperluas wawasannya, Putera Sampoerna Foundation menyediakan berbagai pelatihan peningkatan kompetensi dan pengembangan karir guru. Ikuti pelatihan ini untuk memperkaya metode mengajar, memahami kebutuhan siswa secara lebih mendalam, serta membangun lingkungan belajar yang inovatif dan inklusif.

Dengan bergabung dalam program pelatihan dari PSF, Anda tidak hanya meningkatkan kualitas pengajaran, tetapi juga berkontribusi langsung pada kemajuan pendidikan di Indonesia.

Dan bagi Anda yang bukan pendidik namun ingin ambil bagian dalam menciptakan perubahan positif, dukung peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia bersama Putera Sampoerna Foundation. 

Note Wa