PT Bharinto Ekatama Dorong Peningkatan Mutu Pendidikan di Kutai Barat dan Muara Teweh

May 08, 2025 by Admin

Di tengah hamparan hijau hutan Kalimantan, suasana belajar di beberapa sekolah dasar di Kutai Barat dan Muara Teweh mulai terasa berbeda. Suara anak-anak yang aktif berdiskusi, guru yang menyapa dengan semangat, serta kelas yang dipenuhi media belajar yang interaktif, menjadi pemandangan baru yang tak lagi asing. Semua ini adalah buah dari sebuah perjalanan transformasi pendidikan yang dimulai sejak delapan bulan lalu.

Transformasi ini hadir lewat Program Guru Transformasional, inisiatif dari PT Bharinto Ekatama (PT BEK), anak perusahaan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITM), yang bekerja sama dengan Putera Sampoerna Foundation (PSF). Program ini menjadi bentuk nyata komitmen perusahaan dalam meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya di sekitar wilayah operasional tambangnya.

Delapan Bulan Pelaksanaan Program untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan

Selama delapan bulan Program Guru Transformasional, sebanyak 27 guru dan 13 anggota tim manajemen sekolah dari delapan SD di Kutai Barat (Kecamatan Damai, Melak, dan Barito Utara) mendapat pelatihan intensif. Pelatihan ini tidak hanya berfokus pada pengajaran di kelas, tetapi juga pada penguatan manajemen sekolah secara menyeluruh.

Para guru belajar mengembangkan pembelajaran bermakna dan menyenangkan, membuat lembar kerja kontekstual, serta mengelola kelas dengan lebih efektif. Sementara itu, tim manajemen sekolah didorong untuk mampu melakukan analisis data, menyusun program berdasarkan data, serta mengembangkan standar pembelajaran yang berpusat pada siswa.

Komitmen dari Para Pemangku Kepentingan

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Utara menyampaikan dukungannya terhadap inisiatif ini. Ia menekankan pentingnya pengembangan kapasitas guru Ring 1 tambang PT BEK agar dapat sejajar dengan guru dari wilayah lain. Ia juga berharap program serupa terus diadakan secara berkelanjutan.

Dukungan senada juga datang dari Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kutai Barat. Ia menegaskan bahwa guru harus terus mengikuti perkembangan zaman, termasuk pemanfaatan teknologi dalam proses belajar-mengajar. Menurutnya, inisiatif yang dilakukan PT BEK merupakan kontribusi penting dalam upaya pemerataan kualitas pendidikan di daerah.

Dampak Nyata di Kelas

Setelah menjalani pelatihan yang cukup panjang, hasilnya mulai terlihat dalam proses belajar mengajar di kelas. Guru mampu menerapkan metode pembelajaran yang lebih aktif, sementara siswa menunjukkan keterlibatan yang lebih tinggi dalam proses belajar. 

Tim manajemen sekolah pun mulai menerapkan pendekatan berbasis data dalam menyusun kebijakan dan program sekolah. Hal ini menjadi fondasi yang kuat untuk memastikan pembelajaran berlangsung secara terstruktur, efektif, dan berorientasi pada kebutuhan siswa.

“Program Guru Transformasional adalah langkah awal. Kami berharap kepala sekolah dan guru-guru terus melanjutkan praktik baik yang telah diperoleh,” ujar Kristinawati, Head of Community Development PT BEK untuk wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah.

Sarasehan: Refleksi dan Afirmasi Komitmen

Sebagai penutup program, diadakan sarasehan yang menjadi ruang refleksi dan berbagi pengalaman para peserta. Forum ini membahas pembenahan sekolah, sekaligus menjadi panggung untuk menunjukkan bagaimana hasil pelatihan telah diimplementasikan di kelas dan manajemen sekolah.

Perwakilan Putera Sampoerna Foundation, Jani Natasari Sinulingga, dalam kesempatan tersebut menekankan pentingnya sinergi berkelanjutan. “Transformasi tidak akan berjalan lama tanpa dukungan penuh dari para pemangku kepentingan, termasuk PT BEK dan Dinas Pendidikan,” ujarnya.

Menuju Masa Depan yang Lebih Cerah

Transformasi pendidikan di pedalaman Kalimantan ini menjadi bukti bahwa perubahan tidak selalu harus dimulai dari kota besar. Dengan komitmen bersama, kolaborasi lintas sektor, dan semangat belajar yang terus menyala, pendidikan berkualitas bisa terwujud di mana saja.

Putera Sampoerna Foundation siap menjadi mitra bagi guru-guru lainnya yang ingin berkembang. Karena transformasi pendidikan tidak bisa dilakukan sendiri, melainkan butuh sinergi, konsistensi, dan harapan yang terus dijaga. 

Note Wa